De LUCA – Senayan |
Tolong di note bahwa
ini bukan review tentang restaurant, tetapi lebih berfokus pada diary atau
catatan makan keluar. Kalo anak sekolah
memiliki agenda tugas2, para muda memiliki catatan daily life nya mereka, ibu2
memiliki expenses note, nah ini diary-nya tukang doyan makan..
Pada hari2 biasa
saya lumayan sering ke Monolog – Plaza Senayan, sekedar untuk ketemuan atau
duduk2 menikmati kopi dan crepe nutela. Dan suatu waktu memperhatikan resto di
sebrang Monolog yaitu de Luca yang menurut saya sedikit gelap. Dalam hati, ini
resto kok gelap gini ya, gimana cara orang melihat makanannya. Hahahahaa..
sebenarnya tidak gelap gimana gitu ya, hanya sedikit redup untuk ukuran orang
dapur seperti saya, secara tukang masak biasa dengan lampu terang benderang agar
bila ada sehelai rambut jatuh segera ketahuan, bahkan kuman diseberang lautanpun
kudu kelihatan hahaaa..
Tetapi untuk ukuran tempat dengan konsep bar dan resto
ok lah seperti itu.
De Luca yang
ternyata satu grup dengan Monolog, adalah bar dan resto dimana cocktail diracik
secara spesial dan personal, dan sebuah resto bertemakan sajian otentik Italia.
Semua makanan berorientasi pada makanan Italia, dengan bahan2 yang dibawa dari
sono agar rasa otentiknya lebih kentara.
|
________
No comments:
Post a Comment