LE CLARENCE – Paris |
|
Dari awal memasuki dunia perhotelan, tepatnya perdapuran, salah satu isi bucket list saya adalah menikmati sajian dari Le Clarence Restaurant, yang memiliki the best Wellington Beef seantero dunia. Saya ingin menikmati tiap detik demi detik irisan beef wellington memasuki rongga mulut saya, dan mengecap perlahan dengan menyatukan hati dan pikiran..bahaha.. yah pada akhirnya salah satu isi bucket list terlaksana.. Puji Tuhan Raja semesta alam..
Terletak di pusat kota Paris, tepatnya di Hotel Dillon,
Franklin D. Rosevelt Avenue. Sebuah
resto dengan konsep Perancis klasik dengan sentuhan kuat, berani dan
mengetengahkan pengalaman bersantap yang memuaskan. Menjaga kuat tradisi sembari terus berinovasi
adalah filosofi, baik hotel Dillon maupun Le Clarence.
Konsep ini dapat kita tangkap melalui gaya dekor Perancis
klasik yang disajikan, dari gedungnya lalu langkah awal menaiki tangga yang
membawa kita pada ruangan resto, lukisan, furniture kayu antik, permadani,
lampu gantung, tapestries, membantu menghantarkan suasana pada suatu masa abad
18. Nah bisa dibayangkan bukan?
Mari kita buka catatan menu yang saya santap saat itu.
|
 |
|
Ini adalah irisan Beef Wellington (sedang beef wellinton utuh ada pada foto
paling atas). Beef Wellington ini terbuat dari steak daging sapi pada tengahnya
lalu dibungkus dengan pate dan duxelles (cincangan halus jamur, bawang bombay,
bawang merah dan herbs) lalu dibungkus dengan puff pastry dan setelah itu dimasak dalam
oven.
Penyajiannya Beef Wellington ini berbentuk utuh dibawa ke meja tamu, lalu diporsi masing2 dan disiram dengan saus jamur morel. Kulit luar puff pastry garing sempurna dan tidak basah. Berbaur menyatu dengan steak dan cincangan jamur, wow! Disajikan diatas tray perak cantik gaya klasik abad 18. Dimata saya, sajian ini sangat sempurna. |
 |
Apricot bread, adalah roti yang dicampur dengan
buah apricot. Biarpun kelihatannya sepele
yaitu hanya roti yang bertabur apricot, tapi roti ini enak sekali. Disantap
hangat dengan butter yang telah dicampur dengan herb atau boleh minta cocolan
olive oil bila mau.
Tekstur luar garing
tetapi dalamnya sangat moist dan lembut.
|
 |
White mushroom, pork belly yang dipercik dengan
balsamic dressing.
Mushroom dan pork
belly-nya menyatu lembut dan lumer dimulut.
Rasa gurih diseimbangkan dengan percikan balsamic
dressing. Ahh.. nikmat.
|
 |
|
Ini adalah beberapa macam keju asli produksi dari
Perancis, salah satu kebanggaan orang Perancis adalah sebagai penghasil keju
ter-yamyam. Ga usah diceritain ya, keju Perancis memang semua enak..
|
 |
|
Yang ini adalah pistachio sables sebelah kiri
(cookies ala Perancis dengan kacang pistachio), Comte twist puff (comte adalah
keju terkenal Perancis), foiegras mousse disajikan diatas French Baguette
(foiegras yang dijadikan mousse) dan irisan anggur merah sebagai penyeimbang
foiegras mousse.
|
 |
|
Stuffed Brioche / roti Perancis
|
 |
Yang ini tentu tidak kalah enaknya. Ikan halibut pan-fried (cara menggoreng
dengan menggunakan minyak atau mentega yang sangat minim) dengan saus anggur
merah disajikan dengan ikan teri goreng yang dibuat pipih menyerupai kerupuk
tispisnya. Sepintas kilas miris teri
nasi Medan. haha
|
 |
|
Daun bayam dan daging
kepiting beignets, kalau dalam bahasa kita disebut gorengan daun bayam dan
daging kepiting. Ini jempolan juga.
|
 | |
Langostine, bacon dan salad cumi2. Hidangan ini
cukup menarik buat saya, si cumi2 dibuat salad sedemikan rupa dan tinta cumi2
ditambahkan pada vinaigrette dressing, sehingga menghasilkan warna hitam yang
menarik.
Nah, demikian suatu malam bersantap pada Resto Le
Clarence yang pada tahun 2017 ini
mendapat penghargaan 2 bintang dari The Famous Micheline Guide.
|
_____
No comments:
Post a Comment