Disebut keju
Gouda karena merujuk pada daerah asal keju yaitu Gouda – Belanda utara. Keju
dengan tampilan luar bulat pipih dan dilapis lilin pembungkus berwarna kuning –
orange.
Proses pembuatan
keju ini pada awalnya dibuat dari susu sapi atau susu kambing segar kemudian
ditambahkan kultur biang dan resep khusus dan diaduk terus menerus hingga
terbentuk dadih atau tahu keju.
Dadih inilah yang
menjadi cikal bakal bahan keju. Lalu dadih dipadatkan dicetak berbentuk bulat
pipih. Lalu dimandikan dengan air garam (metoda ini disebut “brine”) agar
memiliki karakter rasa spesial.
Kemudian
dikeringkan sebentar lalu dilapisi dengan lapisan lilin pembungkus berwarna
kuning - orange untuk memberikan ciri
khas keju Gouda. Setelah itu disimpan
dalam kurun waktu tertentu, yang muda sekitar 4 minggu dan yang paling tua
lebih dari 1 tahun. Semakin berumur rasanya semakin kuat dan semakin crunchie.
Saat ini sulit
dijumpai artisan keju seperti diatas.
Karena kebutuhan keju yang tinggi sekarang ini keju dibuat secara
industri, dari artisan yang menggunakan susu segar berubah menjadi industri
yang melalu tahap pasteurisasi susu sapi atau susu kambing lebih dahulu agar
sanitasi dan higienitas lebih terjamin.
Bukan berarti
pembuat keju tradisional mengesampingkan sanitasi dan higyene. Saya pribadi lebih menyukai artisan keju yang
menggunakan susu segar yang tidak melalui tahap pasteurisasi, karena menurut
saya lebih lembut, harum, creamy, manis – gurih susu .. melt in the mouth.
Adapun penggunaan
keju ini adalah dimakan begitu saja sebagai camilan, ditambahkan pada sandwich,
keju pada crouton, sebagai bahan tambahan cookies dan cake dll.
Alkmaar adalah
salah satu tempat terkenal dengan tradisional cheese marketnya dan terdapat
pelelangan keju. Tempat pelelangan keju ini menjadi salah satu atraksi turis
yang sangat atraktif, bila di negara kita seperti tempat pelelangan ikan atau
KUD nelayan, dimana pembeli akan meneriakkan harga ikan yang dimaui. Siapa menaksir dengan harga tertinggi itu
yang akan membawa pulang ikan. Seperti
itulah kira2.
Bila berkunjung
ke Alkmaar sempatkan mengambil photo karena penjaja keju menggunakan pakaian
tradisional mereka, lengkap dengan klom (sandal kayu tipikal Holland) dan
mereka masih menggunakan timbangan tradisional, bahkan yang mengusung keju
adalah porter dengan menggunakan topi warna-warni sesuai dengan berat keju yang
dipikul. Menarik bukan. Dan yang pasti saya
anjurkan adalah menyiapkan perut kosong karena kita diperkenankan mencicip keju
dari berbagai penjual.
Berikut adalah foto2 dari tempat pelelangan keju.
|
No comments:
Post a Comment