optional

Friday, 26 June 2020

Beef Lasagna

Beef LASAGNA



2 sdm extra virgin olive oil/minyak zaitun murni ( sy pake merek Fillipo Berrio)

15 g unsalted butter/

300 gram Daging sapi giling (cari yg kualitas bagus, cukup lemak tp tdk berlebihan, sy gunakan campuran daging cincang sapi dr bagian brisket/dada atau Chuck/bahu

1/2 Bawang Bombay cincang

1 siung/5g Bawang putih geprek cincang

1 sdm/10g tomato pasta (merek Del Monte)

1 Kaleng/400g Tomato Pelati (tomat kupas dalam kaleng, yg sdh di cincang merek Cirio)

50 gram air

1 sdt Garam atau sesuai selera

1/2 sdt merica hitam

 1/4 sdt daun oregano kering

 1-1 1/2sdm daun basil fresh

 

Saus putih/Bechamel:

3 sdm/30 g unsalted Butter/mentega tawar

30 g tepung Segitiga/all purpose

500 ml susu cair fresh/UHT

100 g keju cheddar parut (sy gunakan campuran fresh keju cheddar US dan keju processed)

Garam sedikit

Lasagna instan (oven ready/siap panggang, sy pake merek Balducci)

60-70 g Keju Mozarella utk topping

- Utk Saus Bolognaise: panaskan minyak zaitun dan mentega, tumis daging cincang sampai kecoklatan. Angkat daging, lanjutkan menumis.

- Masukan bawang bombay, tumis sampai layu, lalu masukan bawang putih. Masak 2- 3 menit sampai harum lalu masukkan lagi dagingnya.

- Tuang pasta tomat, aduk rata sebentar lalu masukan tomato pelati cincang dan air. Beri oregano dan basil.

- Rebus dgn api sedang hingga daging matang dan saus mengental, beri garam dan lada hitam. sisihkan

- Utk Saus Putih: Panaskan mentega lalu masukkan terigu aduk cepat dengan whisk hingga terigu matang dan berwarna keemasan. Masukkan susu sepertiganya, aduk rata dan masukan lagi susunya setengahnya sambil tetap diaduk agar saus tidak mengumpal lalu setelah saus lembut masukan seluruh sisa susunya. Aduk rata lalu masukan keju parutnya, kecilkan api. Skrg gunakan wooden spatula utk mengaduk dan mengikis bagian bawah dan samping panci agar keju meleleh semua dan tidak ada saus yg mengumpal. Beri sedikit garam jika kekentalan saus sdh tercapai. Angkat dan sisihkan.

Selamat mencoba


Sunday, 21 June 2020

SALMON MENTAI

SALMON MENTAI



Sedikit catatan untuk penggemar varian masakan salmon, bila tidak memiliki torch, salmon dapat di-panfried sebentar, jangan terlalu matang agar tetap lumer soft. Namun rasa akan menjadi spt spicy salmon. Atau boleh menggunakan toaster oven api atas dan letakkan pada bagian atas. Perlu diketahui torch memberikan rasa smokey caramel pada hasil akhir.

Sedikit tambahan, melihat salmon jangan terlalu berpaku pada warna orange salmon, tetapi lihatlah pada daging yang masih segar, kenyal.  Secara kasat mata, tampakan daging ikan trout juga berwana orange mirip spt salmon. Perbedaannya pada hasil akhir makanan bila sudah jadi.

So perlu teliti ya..

Bahan:

400 g salmon 

2 porsi nasi putih

Saus Mentai:

150 g mayonaise

2 sdm saus cabe

1 sdm kecap asin Jepang / Japanese soyu

1 sdt madu

1 sdm tobiko / salmon roe

 

Marinasi salmon:

2 sdm Japanese soyu

1 sdm minyak wijen

 

Campuran nasi:

Cabe bubuk / togarasi

Nori

4 sdm Japanese soyu


Tutorial spt pada diatas ya.. *TiNG !


SOFT PRETZEL roti paling gampang




Pretzel adalah jajanan/kue dari daratan Eropa. Terbuat dari tepung terigu, ragi, butter, telur dan minyak sayur. Tidak spt roti pada kembanyakan umumnya yg klepus2, tapi lebih mirip bantat sih menurut saya. Tapi rasanya enak sekali, bisa dimakan begitu saja atau dijadikan sandwich manis.
Di Korea kurang lebih 2 tahun lalu, soft pretzel ini sedang naik daun guys. Ditambahkan isian varian macam2 spt taro paste, kacang merah, kacang hijau, keju coklat dll.. pasti bikin ketagihan.
Nah dibawah ini adalah resep soft pretzel. Silakan diikuti, pasti pengen bikin dan bikin terus.

Bahan:
300 g terigu protein tinggi
30 g unsalted butter
5 g yeast
1 btr telur utuh
153 susu UHT
21 ml minyak sayur
6 g garam

Unt merebus pretzel:
1 L air
2 sdm soda kue


Cara membuat spt pada tutorial ya.
Selamat mencoba.. *TiNG !

Wednesday, 27 May 2020

Perlu Tidak Ngulen Roti hingga Windowpane?

Windowpane
WINDOWPANE 

Dalam membuat roti, sering kita mendengar atau membaca resep LAKUKAN WINDOWPANE TEST. 

Apa itu windowpane test? WP test adalah sebuah langkah yang biasa digunakan para baker untuk melihat ulenan roti mereka sudah mencapai tahap elastis atau belum. Dengan cara mengambil sedikit bagian, sekitar sebesar pentol baso, lalu pelan2 dilebarkan secara melingkar, sehingga terlihat adonan tipis, transparan dan elastis / tidak robek, mirip seperti membran. Bila sudah mencapai tahap seperti ini, ngulen adonan boleh dihentikan.

Para senior baker artisan, karena setiap hari membuat roti, melihat windowpane dari tampakan permukaan adonan roti yang terlihat halus dan mengkilat.

Banyak sekali yang mempengaruhi adonan menjadi WP. Komposisi dan kualitas bahan mempengaruhi tercapai tidaknya WP.


Apa fungsi ngulen hingga mencapai WP?

Agar roti yang dihasilkan kokoh tapi lunak, bila digigit memberi efek langsung putus, tidak lengket digigi, membuat tekstur panjang2,  dan lebih awet tentunya. WP bisa dicapai dengan cara ngulen mesin ataupun ngulen tangan / manual.

Saya membuat roti tidak mencapai WP, mengembang dan empuk2 aja, bisa dimakan ?

Nah ini salah satu pernyataan yang sering muncul di IG saya. Ya iya dong, semua roti yang menggunakan ragi baik ragi instan ataupun ragi natural, pasti akan mengembang. Kalau masalah empuk, apa sudah pernah membuat roti hingga adonannya mencapai WP?  Coba buat deh, setelah itu baru dapat membedakan roti dengan WP atau tidak.

Resep2 dari luar negeri yang saya ikuti tidak pernah menyatakan tentang WP, dan hasilnya ok.

Ngulen roti hingga WP atau tidak adalah terserah si baker tsb. Mau hasil akhir seperti apa juga terserah baker tsb.  Kalau saya WP adalah MUTLAK / KUDU. Kalau ada teman yang berpendapat demikian, tidak apa2, sah sah aja, hanya saya sarankan ulenlah hingga WP. Bila sudah pernah merasakan roti hingga WP, setelah itu terserah, pilihan ada di tangan teman2 semua. Woke .. *TiNG !

 


Friday, 22 May 2020

MENGENAL TINGKAT PROTEIN DALAM TEPUNG TERIGU UNTUK BAKER PEMULA

Saya tuliskan jenis tepung disini, mengingat cukup banyak pertanyaan dalam IG saya seputar tingkatan protein dalam tepung, dimana biasanya saya atau pembuat resep yang lain hanya menulis tepung terigu protein tinggi / sedang rendah.

Nah, sebelum membuat roti atau cake, memang sebaiknya mengetahui jenis tepung yang tertulis  dalam resep, agar mendapatkan hasilnya maksimal.
Tepung terigu berasal dari bulir gandum yang mengalami proses sedemikian rupa sehingga berbentuk tepung, bubuk halus.

Tepung terigu mengandung sebagian besar karbohidrat dan protein dalam bentuk gluten. Gluten adalah senyawa dlm terigu yang memiliki karakter kenyal dan elastis, dan berperan besar dalam menentukan kualitas suatu makanan yang dihasilkannya. Semakin tinggi kadar gluten, semakin tinggi kadar protein dalam terigu tersebut.

Untuk di Indonesia, dibagi dalam 3 tingkat kandungan protein dalam terigu, yaitu:
  • 1.        Tepung terigu protein tinggi, sering disebut strong flour / tepung roti.  Digunakan untuk membuat roti, mie. Contoh merek tepung protein tinggi:  Cakra, Golden Eagle, Kabuki, Komachi dll
  • 2.       Tepung terigu protein sedang, biasa disebut medium flour, serbaguna. Digunakan untuk membuat pie, donat dll. Contoh: segitiga biru, bola salju dll.
  • 3.       Tepung terigu protein rendah, digunakan untuk membuat makanan yang renyah seperti gorengan, biscuit, cookies, wafer dan cake.






Ilustrasi gambar diambil dari Google. 
Dont worry ya, ga perlu dihapalin merek2nya. Semuanya tertulis pada kemasan, tinggal membaca saja.

Nah biasanya baker2 yang sudah canggih, mencampur sendiri tepung yang mereka gunakan, misalnya untuk membuat roti baker A mencampur 90% tepung protein tinggi dan 10 % protein sedang, untuk mendapatkan tekstur serta kelenturan yang mereka maui. Ada yang 100% menggunakan protein tinggi. Masing2 baker prefferencenya berbeda2.  Ada yang senang hasil rotinya goey goey, klepus2, atau begitu digigit langsung putus.

Lalu bagaimana cara mengetahui karakter kita?  Harus sering membuat roti / cake / bolu.. lama2 akan tau yang mana yg kita suka, baik tehnik, brand dll.
Jadi sekarang tidak bingung2 lagi bila di reserp tertulis “tepung protein tinggi / sedang / rendah”
Woke.. *TiNG !