optional

Tuesday, 12 September 2017

PASAR PETAK SEMBILAN - PANCORAN



 PASAR PETAK SEMBILAN - PANCORAN

Bagi yang tinggal di Jakarta, mungkin kawasan China Town di Petak Sembilan ini sudah tidak asing lagi.  Letak persisnya di Jl. Gajah Mada Kota, setelah Glodok Plaza terdapat jalan ke kiri yaitu Jl. Pancoran.  Nah sepanjang jalan ini China Town berada, daerah dimana adat dan tradisi TiongHoa masih kental dijalankan.  Sekedar informasi, Wihara ini sekarang masih dalam membangun kembali setelah tahun lalu terbakar habis saat penyelengaraan upacara Tahun Baru Cina atau Imlek.

Dari jalan utama Pancoran menyusur ke sepanjang jalan menuju Wihara Dharma Bhakti, di kiri- kanan jalan terdapat pasar pagi, yaitu pasar basah, sayur-mayur buka dari subuh hingga menjelang siang. Aneka sayur mayur, ikan, daging, seafood, herbal, makanan olahan jadi, aneka jajanan.. bahkan sayur2an yang aneh2 yang susah didapatkan dari supplier sayur di hotel, anda bisa ketemukan disini. 

Salah satu kedai yang sering saya kunjungi adalah kedai Laksa Lao Hoe.  Tentu andalan utamanya adalah laksa.  Tapi jangan salah nasi uduk ayam goreng tidak kalah enaknya.  Sebelumnya coba gorengannya sebagai pembuka.  Lalu makanan utama dan tutup dengan kopi tubruknya dan cempedak goreng diguyur pelit dengan gula aren cair..

Berikut adalah foto2 sepanjang jalan Pancoran dan Kemenangan menuju Wihara Dharma Bhakti. 
Sepanjang gang2 di Jl Pancoran dan Jl. Kemenangan dipenuhi oleh para penjual yang tentu saja sangat menarik  untuk dikunjungi.

Hoisom atau Sea Cucumber biasa digunakan sebagai appetizer pada Chinese Food
Bawang Merah Dayak, karena rasa dominan pedas dan pahit, bawang merah ini jarang digunakan sebagai bumbu pada masakan, lebih digunakan sebagai obat herbal untuk darah tinggi, kolesterol, diabetes dll
Bapak penjual soto Sapi di gang Pancoran, sudah mulai berjualan dari th 60an di tempat yang sama hingga saat ini.
Kacang Merah, biasanya dikupas diambil kacangnya saja dan digunakan dalam sup.
Ikan Garupa atau Grouper. Pada Chinese Food biasa disteam lalu ditambah jahe dan kecap asin dan ditabur dengan irisan daun bawang.
 

Bila musim nangka, sepanjang gang diisi oleh pedangan nangka dan membuat wangi nangka memenuhi sepanjang gang.
 
Laksa dari kedai Lao Hoe. Kedai ini beroperasi sejak th 60, terkenal dengan laksanya.  Menurut si Engkong yang bikin enak adalah bumbu racikan rahasia turun temurun dari pendiri pertama.  Biarpun berkuah santan namun rasanya segar dan ringan.
Nasi Uduk dibungkus daun pisang.  Dan bila ingin, boleh menambahkan dengan laukan ayam goreng atau tempe dan tahu goreng.  Inipun tidak kalah enaknya dengan menu andalan laksa spt tsb diatas.
Nasi uduk tanpa ayam goreng.

Combro dan pisang goreng sebagai camilan.
Aneka gorengan, sukun, gandos turi, cempeda goreng, combro, pisang goreng dll
Coba jadwalkan jalan2 kesini ke Vihara Dharma Bhakti, Toa Se Bio, Jin de Yuan.  Apalagi saat menjelang Tahun Baru Cina atau Imlek.  Sepanjang jalan dan gang2 kecil akan dipenuhi oleh penjual lampion, lilin, camilan keperluan Imlek, asesoris Imlek. Buat saya, itu sangat2 indah dan menakjubkan.
Kemudian jangan lupa pulang bawa oleh2 untuk orang tercinta di rumah. Karena tanpa orang2 tercinta di rumah anda bukan apa2.  ok !   *winkwink
______