DA STUZZICARE – LONDON
Resto Itali yang berlokasi berdekatan dengan Istana
Westminster, London Eye, Big ben, destinasi wajib kota London. Mengambil salah
satu lantai bawah pojok gedung bangunan lama. Haha hampir semua gedung di
London merupakan bangunan tua yang di-preserved atau dilindungi.
Seperti tipikal resto2 di kota metropol,
tempat duduk antar satu dengan yang lainnya pas2an, irit space, apalagi bila
kursi digunakan untuk menggantung mantel hangat.. nyaris tidak ada tempat
kosong untuk berjalan. Begitulah resto2 di kota besar Eropa.
Namun resto ini cukup ramai, terutama jam
makan siang, serpertinya kudu membuat booking-an dahulu atau makan sebelum atau
setelah makan siang.
|
Salumi
Misti, berupa Italian charcuterie board or Parma
ham and mixed Italian Salami, shaved fennel, sundried tomato dressing and
focaccia.
Irisan tipis Parma ham, salami dan fennel
lalu disiram irit dengan dressing yang terbuat dari tomat yang dikeringkan,
disajikan dengan roti khas Itali yaitu focaccia.
Irisan putih seperti onion adalah fennel,
lalu irisan daging dengan totol2 putih adalah salami, dan yang paling jauh
adalah Parma ham. Parma ham adalah
daging yang diambil dari paha belakang kaki babi yang dikeringkan dan diawetkan
dengan suhu tertentu dan kelembapan tertentu dalam kurun waktu tertentu pula.
Bisa satu hingga dua tahun. Parma adalah nama daerah dimana ham ini berasal.
Salami
adalah sosis yang terbuat dari daging babi atau sapi atau
perpaduan keduanya dengan rempah2 tertentu lalu dikeringkan. Cara tradisional
mengeringgkan dengan bantuan matahari. Sekarang ini pengeringan dilaksanakan
dalam ruangan tertutup dengan suhu dan kelembaban yang bisa diatur. Namun masih
banyak yang menggunakan cara tradisional.
Focaccia
adalah roti khas Italia yang terbuat dari adonan yang
mirip dengan pizza dough dan bertabur rempah2 khas Italia. Focaccia yang enak
dibuat dengan menggunakan natural yeast. Ragi natural membuat rasa lebih kompleks.
|
|
Makan siang kami sekeluarga saat itu ditemani
dengan Red Wine Terre di montelusa –
primitivo 2015. Kebetulan kami bertiga (saya, istri dan anak saya paling besar)
ingin mencoba red wine yang ditawarkan oleh waiter. Dan ternyata cocok sekali
dengan sajian kami saat itu. Terre di
Montelusa berasal dari semenanjung Salento, Puglia.
Wine ini termasuk salah satu organic
primitivo yaitu wine yang terbuat dari varietas kulit anggur hitam. Dan
menggunakan appassimento method yaitu pengeringan yang dilakukan diatas rak
bambu dan menggunakan alas jerami selama beberapa minggu bahkan bulan agar rasa
dan aroma lebih keluar.
|
|
Bucatini
alla Carbonara. Hollow spagheti with panchetta, cream
and eggs. Bucatini adalah pasta mirip spagheti tapi tengahnya berlubah. Nah mirip
sedotan. Seperti kita ketahui Italian carbonara itu terkenal gurih dan creamy,
karena bahan utama saus adalah cream dan kuning telur. Ditambah dengan
panchetta yaitu bacon Itali, rasa asin yang menjadi penyeimbang gurih dan
creamy-saus karbonara.
|
|
Ikan
panggang dibungkus dengan bacon, disajikan dengan roast
cherry tomato and spinach.
Ikan hanya dibumbu dengan minyak zaitun garam
dan merica, dipanggang bersamaan dengan tomat cherry. Sedang bayam, hanya
direbus sebentar dalam air mendidih yang ditambah garam dan minyak zaitun.
Hampir semua hidangan Itali mengandalkan minyak zaitun. Apa2 minyak zaitun. Tapi percayalah, toast bread dicocol dengan minyak zaitun dan sedikit garam, enaknya ga ketulungan. Dengan sarat minyak zaitun harus bagus, herby, aromatic, kalau perlu cari yang artisan. Yang ini agak susah masuk negara kita sih..
|
|
Lasagna.
Hidangan ini hampir ada disetiap resto Itali. Yang
membuat enak adalah bahan2 yang digunakan harus yang bagus dan komposisi masing
bahan harus pas. Dijamin enak.
|
|
Sebagai penutup adalah Cheese cake and caramel, sebagai peneman kopi Itali.
___
|